KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah,
penulis mengucapkan puji dan syukur yang sebesar-besarnya kepada
Allah SWT atas rahmat, hidayah dan petunjuk-Nya yang berlimpah sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan Makalah
ini.
Adapun
judul dari Makalaah ini “ Hepatitis A “. Penyusunan Makalah ini
merupakan salah satu tugas mata pelajaran Biologi
pada SMK Negeri 1 Muara Batangtoru. Dalam
menyelesaikan makalah, penulis mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik
berupa saran, bimbingan dan dukungan moril dan materil akhirnya makalah ini
dapat diselesaikan. Untuk itu, izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada :
1. Guru Mata Pelajaran
Biologi selaku membimbing penulis.
2. teman
– teman se angkatan.
Penulis menyadari
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran
dan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan semua pihak yang
membacanya. Amin.
Muara
Batangtoru, Desember 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Hepatitis merupakan
inflamasi dan cedera pada hepar, penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi
atau oleh toksin termasuk alkohol dan dijumpai pada kanker hati. Hepatitis
virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus,
identifikasi virus penyakit dilakukan terus menerus, tetapi agen virus A, B, C,
D, E, F dan G terhitung kira-kira 95% kasus dari hepatitis virus akut. (Ester
Monica, 2002 : 93)
Penyakit hepatitis
merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati diseluruh dunia. Penyakit
ini sangat berbahaya bagi kehidupan karena penykit hepatits ataupun gejala
sisanya bertanggung jawab atas 1-2 juta kematian setiap tahunnya. (Aru, w
sudoyo, 2006 : 429). Infeksi virus hepatitis bisa berkembang menjadi sirosis
atau pengerasan hati bahkan kanker hati. Masalahnya, sebagian besar infeksi
hepatitis tidak menimbulkan gejala dan baru terasa 10-30 tahun kemudian saat
infeksi sudah parah. Pada saat itu gejala timbul, antara lain badan terasa
panas, mual, muntah, mudah lelah, nyeri diperut kanan atas, setelah beberapa
hari air seninya berwarna seperti teh tua, kemudian mata tampak kuning dan
akhirnya seluruh kulit tubuh menjadi kuning. Pasien hepatitis biasanya baru
sembuh dalam waktu satu bulan.
(http://www2.kompas.com/ver1/Kesehatan/0710/19/o32215.htm )
Menurut guru besar
hepatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang juga ketua kelompok
kerja Hepatitis Departemen Kesehatan, Alli Sulaiman, virus hepatitis
menginfeksi sekitar 2 miliar orang didunia. Setiap tahun lebih dari 1.300.000
orang meninggal dunia akibat hepatitis beserta komplikasinya. Prevalensi di
Indonesia sekitar 10-15 persen jumlah penduduk atau sekitar 18 juta jiwa. Dari
jumlah yang terinfeksi, kurang dari 10 persen yang terdiagnosis dan diobati.
Sebanyak 90 persen lain tidak menimbulkan gejala sehingga tidak terdiagnosis. Karena
itu, pemeriksaan menjadi penting.
(http://www2.kompas.com/ver1/Kesehatan/0710/19/o32215.htm)
Insiden hepatitis yang
terus meningkat semakin menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit ini
menjadi penting karena mudah ditularkan, memiliki morbiditas yang tinggi dan
menyebabkan penderitanya absen dari sekolah atau pekerjaan untuk waktu yang
lama. 60-90% dari kasus-kasus hepatitis virus diperkirakan berlangsung tanpa
dilaporkan. Keberadaan kasus-kasus subklinis, ketidakberhasilan untuk mengenali
kasus-kasus yang ringan dan kesalahan diagnosis diperkirakan turut menjadi
penyebab pelaporan yang kurang dari keadaan sebenarnya. (Brunner & Sudarth,
2001 : 1169)
Pada umumnya klien yang menderita
penyakit hepatitis ini mengalami Anoreksia atau penurunan nafsu makan dimana
gejala ini diperkirakan terjadi akibat pelepasan toksin oleh hati yang rusak
untuk melakukan detoksifikasi produk yang abnormal sehingga klien ini haruslah
mendapatkan nutrisi yang cukup agar dapat memproduksi enegi metabolik sehingga
klien tidak mudah lelah. Secara khusus terapi nutrisi yang didesain dapat
diberikan melalui rute parenteral atau enteral bila penggunaan standar diet
melalui rute oral tidak adekuat atau tidak mungkin untuk mencegah/memperbaiki
malnutrisi protein-kalori. Nutrisi enteral lebih ditujukan pada pasien yang
mempunyai fungsi GI tetapi tidak mampu mengkonsumsi masukan nasogastrik.
Nutrisi parenteral dapat dipilih karena status perubahan metabolik atau bila
abnormalitas mekanik atau fungsi dari saluran gastrointestinal mencegah
pemberian makan enteral. Asam amino,karbohidrat, elemen renik, vitamin dan
elektrolit dapat diinfuskan melalui vena sentral atau perifer. (Marilyn E.
Doengoes, 1999: 758)
Pentingnya mengetahui
penyebab hepatitis bagi klien adalah apabila ada anggota keluarga menderita
penyakit yang sama, supaya anggota keluarga dan klien siap menghadapi resiko
terburuk dari penyakit hepatitis beserta komplikasinya sehingga penderita mampu
menyiapkan diri dengan pencegahan dan pengobatan yaitu: penyediaan makanan dan
air bersih yang aman, sistem pembuangan sampah yang efektif, perhatikan higiene
secara umum, mencuci tangan, pemakaian kateter, jarum suntik dan spuit sekali
pakai serta selalu menjaga kondisi tubuh dengan sebaik-baiknya. Apabila hal ini
tidak dilakukan dengan benar dan teratur berarti keluarga dan penderita harus
siap menerima resiko komplikasi lainnya dan bahkan dapat menyebabkan kematian.
Dalam memberikan
pelayanan kesehatan memerlukan asuhan keperawatan yang tepat, disamping itu
juga memerlukan pengetahuan dan keterampilan perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan, sehingga akibat dan komplikasi dapat dihindari seperti memberi
penjelasan tentang Hepatitis antara lain: penyebab, tanda dan gejala,
pengobatan, perawatan, penularan dan akibat yang didapat kalau pengobatan tidak
dilakukan.
1.2 Identifikasi
Masalah
Dari
latar belakang diatas dalam makalah ini penulis mengidentifikasikan malakah pada Hepatitis A
1.3 Rumusan
Masalah
1. Apa itu hepatitis A?
2. Apa penyebab dan bagaimana cara penularan
penyakit hepatitis A?
3.
Apa tanda dan gejala dari penyakit hepatitis itu?
4. bagaimana cara pencegahan penyakit
hepatitis itu?
1.4 Tujuan
Untuk
mengetahui Penyakit Hepatitis A,
cara penularan dan cara pencegahan penyakit hepatitis
1.5 Manfaat
penelitian
Untuk menambah
pengetahuan tentang penyakit hepatitis A
dan cara pencegahan penyakit hepatitis.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Hepatitis A
Hepatitis A adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang
disebarkan oleh kotoran/tinja penderita; biasanya melalui makanan (fecal - oral),
bukan melalui aktivitas seksual atau melalui darah. Hepatitis A paling ringan dibanding hepatitis jenis lain (B
dan C). Sementara hepatitis B dan C disebarkan melalui
media darah dan aktivitas seksual dan lebih berbahaya dibanding Hepatitis A.
Hepatitis adalah
inflamasi/radang dan cedera pada hepar karena reaksi hepar terhadap berbagai
kondisi terutama virus, obat-obatan dan alkohol.
(Ester monika, 2002 : 93)
Hepatitis adalah infeksi
sistemik yang dominan menyerang hati.
Hepatitis virus adalah
istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus disertai nekrosis dn
inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis,
biokomia serta seluler yang khas.
(Brunner & Suddarth, 2002 : 1169)
Hepatitis adalah suatu
proses peradangan pada jaringan hati. Hepatititis dalam bahasa awam sering
disebut dengan istilah lever atau sakit kuning. Padahal definisi lever itu
sendiri sebenarnya berasal dari bahasa belanda yang berarti organ hati,bukan
penyakit hati. Namun banyak asumsi yang berkembang di masyarakat mengartikan
lever adalah penyakit radang hati. sedangkan istilah sakit kuning sebenarnya
dapat menimbulkan kercunan, karena tidak semua penyakit kuning disebabkan oleh
radang hati, teatapi juga karena adanya peradangan pada kantung empedu. (M.
Sholikul Huda)
Hepatitits adalah suatu
proses peradangan difus pada jaringan yang dapat di sebabkan oleh infeksi virus
dan oleh reaksi toksik terhadap obat – obatan serta bahan – bahan kimia.
(Sujono Hadi, 1999).
Hepatitis virus merupakan
infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta
seluler yang khas. (Smeltzer, 2001)
Dari beberapa pengertian
di atas dapat di simpulkan bahwa hepatitis adalah suatu penyakit peradangan
pada jaringan hati yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyebabkan sel sel
hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
2.2 Penyebab
dan Cara Penularan Hepatitis
Hepatitis A pada umumnya
dapat di tulari melalui mulut, misalnya melalaui gelas atau sendok bekas yang
di pakai penderita hepatitis A. Kadang – kadang dapat juga melalui keringat
penderita atau melalui jarum suntik bekas yang di pakai pada penderita pengdapa
hepatitis A.
Penularan virus Hepatitis A atau Hepatitis Virus tipe A (HVA) melalui fecal oral, yaitu virus ditemukan pada tinja. Virus ini juga mudah
menular melalui makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi, juga terkadang
melalui hubungan seks dengan penderita.
Gejala Hepatitis
A biasanya tidak muncul
sampai Anda memiliki virus selama beberapa minggu. Hepatitis A sangat
terkait dengan pola hidup bersih. Dalam banyak kasus, infeksi Hepatitis A tidak
pernah berkembang hingga separah Hepatitis B atau C sehingga tidak akan
menyebabkan kanker hati. Meski demikian, Hepatitis A tetap harus diobati dengan
baik karena mengurangi produktivitas bagi yang harus dirawat di rumah sakit.
Waktu terekspos sampai kena penyakit
kira-kira 2 sampai 6 minggu. Penderita akan mengalami gejala-gejala seperti demam,
lemah, letih, dan lesu, pada beberapa kasus, seringkali terjadi muntah-muntah
yang terus menerus sehingga menyebabkan seluruh badan terasa lemas. Demam yang
terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu
pada demam berdarah, tbc, thypus, dll.
2.3 Tanda
dan Gejala
Seringkali tidak ada bagi anak kecil;
Hepatitis A dapat dibagi menjadi 3 stadium:
§ Pendahuluan (prodromal) dengan gejala letih,
lesu, demam, kehilangan selera makan dan mual;
§ Stadium dengan gejala kuning (stadium ikterik);
dan
§ Stadium kesembuhan (konvalesensi). Gejala kuning
tidak selalu ditemukan. Untuk memastikan diagnosis dilakukan pemeriksaan enzim
hati, SGPT, SGOT. Karena pada hepatitis A juga bisa terjadi radang saluran
empedu, maka pemeriksaan gama-GT dan alkali fosfatase dapat dilakukan di
samping kadar bilirubin.
Tanda dan gejala Hepatitis A yaitu:
§ Kelelahan
§ Mual dan muntah
§ Nyeri perut atau rasa tidak nyaman, terutama di
daerah hati (pada sisi kanan bawah tulang rusuk)
§ Kehilangan nafsu makan
§ Demam
§ Urin berwarna gelap
§ Nyeri otot
§ Menguningnya kulit dan mata (jaundice).
Masa pengasingan yang disarankan
§ Selama 2 minggu setelah gejala pertama atau 1
minggu setelah penyakit kuning muncul. Pasien juga diharapkan menjaga
kebersihan. Dan lebih baik dirawat dirumah sakit agar mendapat bantuan medis
yang memadai
2.4 Pencegahan
Kasus-kasus ringan Hepatitis A biasanya
tidak memerlukan pengobatan dan kebanyakan orang yang terinfeksi sembuh
sepenuhnya tanpa kerusakan hati permanen.
Perilaku hidup bersih seperti mencuci
tangan pakai sabun sebelum makan dan sesudah dari toilet adalah salah satu cara
terbaik untuk melindungi diri terhadap virus Hepatitis A. Orang yang dekat
dengan penderita mungkin memerlukan terapi imunoglobulin. Imunisasi hepatitis A
bisa dilakukan dalam bentuk sendiri (Havrix) atau bentuk kombinasi dengan
vaksin hepatitis B (Twinrix). Imunisasi hepatitis A dilakukan dua kali, yaitu
vaksinasi dasar dan booster yang dilakukan 6-12 bulan kemudian, sementara
imunisasi hepatitis B dilakukan tiga kali, yaitu dasar, satu bulan dan 6 bulan
kemudian. Imunisasi hepatitis A dianjurkan bagi orang yang potensial terinfeksi
seperti penghuni asrama dan mereka yang sering jajan di luar rumah.
Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk Hepatitis A, sebab
infeksinya sendiri biasanya akan sembuh dalam 1-2 bulan. Namun untuk mengurangi
dampak kerusakan pada hati sekaligus mempercepat proses penyembuhan, beberapa
langkah penanganan berikut ini akan diberikan saat dirawat di rumah sakit.
1. Istirahat.
Tujuannya untuk memberikan energi yang cukup bagi sistem kekebalan tubuh dalam
memerangi infeksi.
2. Anti
mual. Salah satu dampak dari infeksiHhepatitis A adalah rasa mual, yang
mengurangi nafsu makan. Dampak ini harus diatasi karena asupan nutrisi sangat
penting dalam proses penyembuhan.
3. Istirahatkan
hati. Fungsi hati adalah memetabolisme obat-obat yang sudah dipakai di dalam
tubuh. Karena hati sedang mengalami sakit radang, maka obat-obatan yang tidak
perlu serta alkohol dan sejenisnya harus dihindari selama sakit.
Pencegahannya untuk Hepatitis A adalah melakukan vaksinasi yang
juga tersedia untuk orang-orang yang berisiko tinggi.
BAB III
KESIMPULAN dan SARAN
A. KESIMPULAN
Hepatitis A adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang
disebarkan oleh kotoran/tinja penderita; biasanya melalui makanan (fecal -
oral), bukan melalui aktivitas seksual atau melalui darah. Hepatitis A paling ringan dibanding hepatitis jenis lain (B
dan C). Sementara hepatitis B dan C disebarkan melalui
media darah dan aktivitas seksual dan lebih berbahaya dibanding Hepatitis A.
B. SARAN
1. Biasakan
untuk selalu hidup bersih dan sehat
2. Selalu
periksa kesehatan atau vaksinasi jika sudah terjangkit penyakit hepatitis
DAFTAR PUSTAKA
Ester, Monica. 2002 . Keperawatan
Medikal Bedah. Jakarta: EGC
Inayah, Iin. 2004. Asuhan Keperawatan Pada Klien
Dengan Gangguan Sistem Pencernaan. Jakarta: Salemba Medika
Oswari, 2006. Penyakit Dan Cara Penanggulangannya.
Jakarta: Gaya Baru
Mansjoer, Arief, Dkk. 2000. Kapita Selekta
Kedokteran. Jakarta : EGC
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Medikal
Bedah Brunner &Suddarth, Edisi 8, Vol 2. Jakarta : EG
No comments:
Post a Comment