Wednesday, May 1, 2013

Makalah Imunisasi,Dokumentasi Dan Metode Dokumentsi Soap


KATA PENGANTAR

            Alhamdulillahirobil’alamin,segala puji bagi ALLAH SWT penulis haturkan,karena limpahan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Komunikasi dan konseling.Adapun judul makalah ini adalah: “IMUNISASI,DOKUMENTASI DAN METODE DOKUMENTSI SOAP.”
            Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna,baik isi maupun susunan bahasanya,untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca yang dapat membangun bemi kesempurnaan.
            Adapun dalam menyelesaikan makalah ini penulis banyak mengalami kesulitan,akan tetapi berkat bantuan dosen pembimbing dan teman-teman penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
            Penulis telah berusaha seoptimal mungkin agar makalah ini tersusun dengan baik,namun jika masih terdapat kesalahan dan kekurangan itu semua menjadi tanggung jawab penulis,seperti pepatah “tak ada gading yang tak retak”.

         Akhirnya penulis berharap semoga makalah inidapat bermanfaat bagi prbadi,instuisi,almamater,maupun pembaca.Semoga ALLAH SWT selalu melindungi kita semua.


DAFTAR ISI
A.        IMUNISASI
a.Pengertian   
b.Tujuan         
c.Macam-macam imunisasi
d.Klasifikasi vaksin
e.Penyimpanan vaksin

B.        DOKUMENTASI    
C.        SOAP 


A.        IMUNISASI

a.Pengertian
Imunisasi àsuatu usaha untuk memberikan kekebalan pada anak terhadap suatu penyakit tertentu
Antigen à kuman atau racun kuman (toksin) atau bagian dari protein kuman/protein racun yang hidup/sdh diinaktifkan
Antibodi àzat anti yang dibuat tubuh sebagai reaksi adanya antigen   yang berbentuk kuman

b.         Tujuan
- menurunkan morbiditas dan mortalitas
- menghindari kecacatan
- dapat mencegah penyakit-penyakit tertentu.

c.         MACAM-MACAM IMUNISASI
Vaksinasi
Jadwal pemberian-usia
Booster/Ulangan
Imunisasi untuk melawan
BCG
Waktu lahir
--
Tuberkulosis
Hepatitis B
Waktulahir-dosis I
1bulan-dosis 2
6bulan-dosis 3
1 tahun-- pada bayi yang lahir dari ibu dengan hep B.
Hepatitis B
DPT dan Polio
3 bulan-dosis1
4 bulan-dosis2
5 bulan-dosis3
18bulan-booster1
6tahun-booster 2
12tahun-booster3
Dipteria, pertusis, tetanus, dan polio
campak
9 bulan
--
Campak

Imunisasi yang dianjurkan:
Vaksinasi
Jadwal pemberian-usia
Booster/Ulangan
Imunisasi untuk melawan
MMR
1-2 tahun
12 tahun
Measles, meningitis, rubella
Hib
3bulan-dosis 1
4bulan-dosis 2
5bulan-dosis 3
18 bulan
Hemophilus influenza tipe B
Hepatitis A
12-18bulan
--
Hepatitis A
Cacar air
12-18bulan
--
Cacar air

d.         Klasifikasi vaksin
Live Attenuated à vaksin hidup yang berasal dari virus atau bakteri liar (wild) dan dilemahkan di Lab. à berkembang biak tanpa menyebabkan penyakit
Vaksin dr virus à campak, gondong, rubella, polio, yellow fever, varicella
Vaksin dr bakteri à BCG, tifoid oral
2.    Inactived à dihasilkan dg menumbuhkan bakteri/virus pada media kultur, lalu diinaktifkan dg pemanasan atau kimiawi à tidak hidup dan tidak bisa berkembang biak
3.    Polisakarida àdr molekul gula yg melapisi dinding bakteri
cth : pneumococus, Hib
4.    Rekombinan àdr rekayasa genetik. Cth Hep B,typoid

VAKSIN BCG
Indikasi àu/ pemberian kekebalan aktif thp TBC
Cara :sebelum disuntikkan, vaksin dilarutkan dgn ADS 5 ml
            àDosis pemberian : 0,05 ml sebanyak 1 kali
            à IC pada lengan kanan atas
Vaksin yg sdh dilarutkan hrs digunakan sebelum lewat 3 jam
Kontra indikasi :
            àPenyakit kulit menahun (eksim,furunkulosis), penderita TBC
Efek samping :
à tidak demam, stlh 1-2 mgg akan timbul indurasi dan kemerahan pada tmpt suntikan àpustula, pecah & mjd lukaà luka parut

VAKSIN TT
Tetanus Toksoid à mengandung toxoid tetanus yg telah dimurnikan dan terabsorbsi kedlm 3 mg/ml aluminium fosfat, trimerosal 0,1 mg/ml sbg pengawet
0,5 ml vaksin mengandung potensi 40 IU à WUS atau bumil.
Indikasi : u/ pemberian kekebalan aktif thp tetanus
Cara:
            à sebelum digunakan dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen
            à 2 dosis Primer , IM, 0,5 ml, interval 4 mgg,
            à Dosis Ke3 dilanjutkan setelah 6 bln berikutnya
            à u/ pertahankan kekebalan pd WUS à 5 dosis, dosis ke 4 &5 interval     minimal 1 th
                 setelah dosis 3 & 4
            à TT aman selama kehamilan bahkan pada Tmr I
Kontraindikasi à gejala berat pd dosis I TT
Efeks samping : lemas, kemerahan pada lokasi suntikan, demam.

VAKSIN DPT
DPT àDipteri Pertusis Tetanus àToxoid dipteri & tetanus yang dimurnikan serta bakteri Pertusis yang diinaktivasi.
Indikasi à u/ pemberian kekebalan thp difteri, pertusis, tetanus
Cara :
            à slm digunakan, vksn dikocok terlebih dahulu agar suspensi         menjadi homogen
            à Im dengan 0,5 ml sebanyak 3 dosis
            à Dosis I : umur 2 bln, dosis selanjutnya diberikan dg interval paling cepat 4 mgg(1 bln)
Kontra indikasi : keabnormalan otak pada periode BBLà X pertusis, alami gejala yg parah pd dosis I à dosis ke II diberi DT
Efek samping :
            àgejala bersifat sementara : lemas, demam, kemerahan ditmpt        penyuntikan.
            à Gejala berat : demam tinggi, iritabilitas, meracau dlm 24 jam stlh            imunisasi

VAKSIN DT
Dipteri Tetanus à toxoid dipteri & tetanus yg telah dimurnikan
Indikasi : u/ pemberian kekebalan thp D & T
Cara :
            à sebelum digunakan dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen
            à IM, dosis 0,5 ml, Dianjurkan u/ anak usia dibawah 8 th.
Kontraindikasi à gejala berat pd dosis I DT
Efeks samping : lemas, kemerahan pada lokasi suntikan, demam.

VAKSIN POLIO
Oral Polio à Vaksin Polio Trivalent, terdiri dari  suspensi poliomyelitis tipe I,2,3( stairn sabin) yagn sudah dilemahkan, dibuat dlm biakan jaringan ginjal kera dan distabilkan dg sukrosa
Indikasi : u/ pemberian kekebalan aktif thp poliomielitis
Cara :  
            àPeroral, 1 dosis adl 2 tetes, 4 kali pemberian, interval minimal 1 dosis 4   minggu
            à Setiap membuka vial baru hrs menggunakan penetes yg baru.
Kontra indikasi
            Penderita immune deficiency  tdk ada efek samping beri polio pd anak sakit, jika ragu maka dpt diberikan stlh sembuh.


Efek samping
            Tidak ada, jarang àParalisis

VAKSIN CAMPAK
Vaksin virus hidup yang dilemahkan, dosis 0,5 ml mengandung tidak kurang dr 1000 infective unit virus strain CAM 70 dan tidak lebih dari 100 mg residu kanamycin dan 30 mcg residu erytromycin
Indikasi : u/ pemberian kekebalan aktif thp peny.campak
Cara :
            à sebelum disuntikkan, vaksin dilarutkan dg pelarut steril yg tersedia berisi 5 ml cairan pelarut
            à Dosis 0,5 ml, SC pada lengan kiri atas, Dosis I 9-11 bln, ulangan (booster) pada usia 6-7 th (kls 1 SD)
Konta indikasi
            pengidap immune deficiency, ggn respon imun kr leukemia, limfoma
Efek Samping
            à demam ringan, kemerahan slm 3 hr  setelah 8-12 hr stlh vaksinasi.

VAKSIN HEPATITIS B
Virus recombinan yg diinaktivasikan dan non infecsious berasal dr HBsSg yg dihasilkan dlm sel ragi àusing DNA rekombinan
Indikasi à u/ pemberian kekebalan aktif thp infeksi yd disebabkab HB
Cara
            à sebelum digunakan dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen
Dosis 0,5 ml atau 1 bh HB PID, IM sebaiknya anterolateral paha, 3 kali pemberian.
            à Dosis I usia 0-7 hr, dosis berikutnya interval min 4 mgg

Kontra Indikasi
            à Hipersensitive thp komponen vaksin, X pd kejang, infeksi berat
Efek samping
            à reaksi lokal : rasa sakit, kemerahan, pembengkakan lokasi suntikan, hilang stlh 2 hr.

VAKSIN  DPT
 Toxoid dipteri & tetanus yang dimurnikan serta bakteri Pertusis yang diinaktivasi dan vaksin hepatitis B  yg diinaktivasikan dan non infecsious berasal dr HBsSg yg dihasilkan dlm sel ragi
Indikasi à u/ pemberian kekebalan aktif thp infeksi yd disebabkab HB, difteri, pertusis, tetanus
Cara
            à IM, Dosis 0,5 ml, 3 kali pemberian
            à Dosis I usia 2 bln, dosis selanjutnya interval min 4 mgg

Kontra indikasi dan efek samping
            à sda DPT, HB

e.         PENYIMPANAN VAKSIN
Semua vaksin disimpan pd suhu + 2oC s/d +8o C
Bagian bawah lemari diletakkan cool pack sbgi penahan dingin dan kestabilan suhu
Peletakkan dus vaksin min 1-2 cm atau 1jr tgn
Vaksin HS (BCG,Campak,Polio) diletakkan dekat dg evaporator
Vaksin FS (DPT,DT,HB,DPR/HB) diletakkan jauh dg evaporator
Vaksin dalam lemari es hrs diletakkan dlm kotak vaksin Vaksin HB uniject disimpan pd suhu ruangan ataupun dibawa saat   kunjugn tanpa rantai vaksin à penilaian dengan melihat status VVM
 Pelarut vaksin BCG dan Campak jgn disimpan dlm lemari es, simpan         ditempt sejuk atau suhu kamar
 Pelarut tdk boleh beku
 Lemari es tmpt vaksin tdk blh dicampur dg brg lain

B.        DOKUMENTASI
Teknik dan Model Pendokumentasian
Data subyektif : data yang diperoleh dari keterangan keluarga dan pasien
Data obyektif : data yang diperoleh dari hasil pelaksanaan

TEKNIK DOKUMENTASI
Narative
A.          Pendekatan tradisional
Cara penulisan ini mengikuti dengan ketat urutan kejadian/kronologi.Yang perlu diperhatikan
1.    Pakai terminologi yang sudah lazim dipakai
(ex. Pengkajian, perencanaan, diganosa, evaluasi dll)
2.    Dalam pencatatan perhatian langkah-langkah kumpulan data subjektif –objektif. Kaji kebutuhan pasien dan tentukan diagnosa dan prognosa kemudian buat rencana asuhan/tindakan dengan memberi batasan waktu untuk mencapai hasil yang diprediksi.
3.    Tulis prediksi/sempurnakan dan rencana asuhan sebagai bagian dari catatan anda.
4.    Buat penilaian anda secara periodik dan monitor kondisi fisik dan psikologis pasien.
5.    Catat semua pernyataan/evaluasi.

Flow sheet dapat digunakan untuk mendokumentasikan
1. Activity of Daily Living (ADL) ¦ kebiasaan sehari-hari
2. Vital sign
3. Keseimbangan cairan
4. Observasi
5. Pemberian obat-obatan

Keuntungan :
1. Meningkatkan kualitas yang
2. Mudah dibaca
3. Pendokumentasian kebidanan > tepat
4. Perbandingan data dari beberapa kkt dapat ditingkatkan
5. Membatasi tulisan secara narasi yang lama

Kerugian :
1. Kemungkinan terjadi duplikasi dari dokumentasi
2. Medical record menjadi lebih luas
3. Design formal ¦ mungkin ada form yang tidak diinginkan

C.        SOAP
Adalah catatan sederhana, jelas, logis dan tertulis, antepartum, 1 x SOAP dalam 1 kunjungan intra partum 7 SOAP.
Untuk menggambarkan keterkaitan antar manajemen kebidanan sebagai pola pikir dan pendok sebagai catatan
Alur pikiR bidan Š Pencatatan Askeb
Proses manajemen kebidanan Pendokumentasian Askeb
7 langkah data SOAP NATES
Subjektif
Objektif
Masalah Dx
Antisipasi masalah pot Assesment
Kebutuhan segera
Implementasi Plan
Evaluasi

Proses penatalaksanaan kebidanan Varney 7 langkah :
Sebagai kerangka pikir bidan dalam proses pemecahan masalah berdasarkan teori ilmiah tahapan yang logis untuk pengambilan keputusan

Sumber: www.bidanku.com

No comments:

Post a Comment