KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobil’alamin,segala
puji bagi ALLAH SWT penulis haturkan,karena limpahan rahmatNya penulis dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Komunikasi dan konseling.Adapun judul makalah
ini adalah: “IMUNISASI,DOKUMENTASI DAN METODE DOKUMENTSI SOAP.”
Penulis
menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna,baik isi maupun susunan
bahasanya,untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca
yang dapat membangun bemi kesempurnaan.
Adapun dalam
menyelesaikan makalah ini penulis banyak mengalami kesulitan,akan tetapi berkat
bantuan dosen pembimbing dan teman-teman penulis dapat menyelesaikan makalah
ini.
Penulis telah
berusaha seoptimal mungkin agar makalah ini tersusun dengan baik,namun jika
masih terdapat kesalahan dan kekurangan itu semua menjadi tanggung jawab
penulis,seperti pepatah “tak ada gading yang tak retak”.
Akhirnya penulis
berharap semoga makalah inidapat bermanfaat bagi prbadi,instuisi,almamater,maupun
pembaca.Semoga ALLAH SWT selalu melindungi kita semua.
DAFTAR ISI
A. IMUNISASI
a.Pengertian
b.Tujuan
c.Macam-macam
imunisasi
d.Klasifikasi
vaksin
e.Penyimpanan
vaksin
B. DOKUMENTASI
C. SOAP
A. IMUNISASI
a.Pengertian
Imunisasi àsuatu usaha untuk memberikan kekebalan pada
anak terhadap suatu penyakit tertentu
Antigen à kuman atau racun kuman
(toksin) atau bagian dari protein kuman/protein racun yang hidup/sdh
diinaktifkan
Antibodi àzat anti yang dibuat tubuh
sebagai reaksi adanya antigen yang
berbentuk kuman
b. Tujuan
- menurunkan morbiditas dan mortalitas
- menghindari kecacatan
- dapat mencegah penyakit-penyakit tertentu.
c. MACAM-MACAM
IMUNISASI
Vaksinasi
|
Jadwal pemberian-usia
|
Booster/Ulangan
|
Imunisasi untuk melawan
|
BCG
|
Waktu
lahir
|
--
|
Tuberkulosis
|
Hepatitis B
|
Waktulahir-dosis
I
1bulan-dosis
2
6bulan-dosis
3
|
1 tahun--
pada bayi yang lahir dari ibu dengan hep B.
|
Hepatitis
B
|
DPT dan Polio
|
3
bulan-dosis1
4
bulan-dosis2
5
bulan-dosis3
|
18bulan-booster1
6tahun-booster
2
12tahun-booster3
|
Dipteria,
pertusis, tetanus, dan polio
|
campak
|
9 bulan
|
--
|
Campak
|
Imunisasi
yang dianjurkan:
Vaksinasi
|
Jadwal pemberian-usia
|
Booster/Ulangan
|
Imunisasi untuk melawan
|
MMR
|
1-2 tahun
|
12 tahun
|
Measles,
meningitis, rubella
|
Hib
|
3bulan-dosis
1
4bulan-dosis
2
5bulan-dosis
3
|
18 bulan
|
Hemophilus
influenza tipe B
|
Hepatitis A
|
12-18bulan
|
--
|
Hepatitis
A
|
Cacar air
|
12-18bulan
|
--
|
Cacar air
|
d. Klasifikasi vaksin
Live
Attenuated à vaksin hidup yang berasal dari virus atau bakteri liar (wild) dan
dilemahkan di Lab. à berkembang biak tanpa menyebabkan penyakit
Vaksin
dr virus à campak, gondong, rubella, polio, yellow
fever, varicella
Vaksin
dr bakteri à BCG, tifoid oral
2. Inactived à dihasilkan dg menumbuhkan bakteri/virus pada media kultur, lalu
diinaktifkan dg pemanasan atau kimiawi à tidak hidup dan tidak bisa berkembang biak
3. Polisakarida àdr molekul gula yg melapisi dinding bakteri
cth
: pneumococus, Hib
4. Rekombinan àdr rekayasa genetik. Cth Hep B,typoid
VAKSIN BCG
Indikasi
àu/ pemberian kekebalan aktif thp TBC
Cara
:sebelum disuntikkan, vaksin dilarutkan dgn ADS 5 ml
àDosis pemberian : 0,05 ml sebanyak 1 kali
à IC pada lengan kanan atas
Vaksin
yg sdh dilarutkan hrs digunakan sebelum lewat 3 jam
Kontra indikasi :
àPenyakit kulit menahun (eksim,furunkulosis), penderita TBC
Efek samping :
à tidak demam, stlh 1-2 mgg akan timbul indurasi dan kemerahan pada tmpt
suntikan àpustula, pecah & mjd lukaà luka parut
VAKSIN TT
Tetanus Toksoid à mengandung toxoid tetanus yg telah dimurnikan dan terabsorbsi kedlm 3
mg/ml aluminium fosfat, trimerosal 0,1 mg/ml sbg pengawet
0,5 ml vaksin mengandung potensi 40 IU à WUS atau bumil.
Indikasi : u/ pemberian kekebalan aktif thp tetanus
Cara:
à sebelum digunakan dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen
à 2 dosis Primer , IM, 0,5 ml, interval 4 mgg,
à Dosis Ke3 dilanjutkan setelah 6 bln berikutnya
à u/ pertahankan kekebalan pd WUS à 5 dosis, dosis ke 4 &5 interval minimal
1 th
setelah dosis 3 & 4
à TT aman selama kehamilan bahkan pada Tmr I
Kontraindikasi à gejala berat pd dosis I TT
Efeks samping : lemas, kemerahan pada lokasi suntikan,
demam.
VAKSIN DPT
DPT àDipteri Pertusis
Tetanus àToxoid dipteri & tetanus yang dimurnikan serta bakteri Pertusis yang
diinaktivasi.
Indikasi à u/ pemberian kekebalan thp difteri, pertusis, tetanus
Cara :
à slm digunakan, vksn dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen
à Im dengan 0,5 ml sebanyak 3 dosis
à Dosis I : umur 2 bln, dosis selanjutnya diberikan dg interval paling
cepat 4 mgg(1 bln)
Kontra indikasi : keabnormalan otak pada periode BBLà X pertusis, alami gejala yg parah pd dosis I à dosis ke II diberi DT
Efek samping :
àgejala bersifat sementara : lemas, demam, kemerahan ditmpt penyuntikan.
à Gejala berat : demam tinggi, iritabilitas, meracau dlm 24 jam stlh imunisasi
VAKSIN DT
Dipteri Tetanus à toxoid dipteri & tetanus yg telah dimurnikan
Indikasi : u/ pemberian kekebalan thp D & T
Cara :
à sebelum digunakan dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen
à IM, dosis 0,5 ml, Dianjurkan u/ anak usia dibawah 8 th.
Kontraindikasi à gejala berat pd dosis I DT
Efeks samping : lemas, kemerahan pada lokasi suntikan,
demam.
VAKSIN POLIO
Oral Polio à Vaksin Polio Trivalent, terdiri dari
suspensi poliomyelitis tipe I,2,3( stairn sabin) yagn sudah dilemahkan,
dibuat dlm biakan jaringan ginjal kera dan distabilkan dg sukrosa
Indikasi : u/ pemberian kekebalan aktif thp poliomielitis
Cara :
àPeroral, 1 dosis adl 2 tetes, 4 kali pemberian, interval minimal 1 dosis
4 minggu
à Setiap membuka vial baru hrs menggunakan penetes yg baru.
Kontra indikasi
Penderita
immune deficiency tdk ada efek
samping beri polio pd anak sakit, jika ragu maka dpt diberikan stlh sembuh.
Efek samping
Tidak ada, jarang àParalisis
VAKSIN CAMPAK
Vaksin virus hidup yang dilemahkan, dosis 0,5 ml
mengandung tidak kurang dr 1000 infective unit virus strain CAM 70 dan tidak
lebih dari 100 mg residu kanamycin dan 30 mcg residu erytromycin
Indikasi : u/ pemberian kekebalan aktif thp
peny.campak
Cara :
à sebelum disuntikkan, vaksin dilarutkan dg pelarut steril yg tersedia
berisi 5 ml cairan pelarut
à Dosis 0,5 ml, SC pada lengan kiri atas, Dosis I 9-11 bln, ulangan
(booster) pada usia 6-7 th (kls 1 SD)
Konta indikasi
pengidap
immune deficiency, ggn respon imun kr leukemia, limfoma
Efek Samping
à demam ringan, kemerahan slm 3 hr
setelah 8-12 hr stlh vaksinasi.
VAKSIN HEPATITIS
B
Virus recombinan yg diinaktivasikan dan non infecsious
berasal dr HBsSg yg dihasilkan dlm sel ragi àusing DNA rekombinan
Indikasi à u/ pemberian kekebalan aktif thp infeksi yd disebabkab HB
Cara
à sebelum digunakan dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen
Dosis 0,5 ml
atau 1 bh HB PID, IM sebaiknya anterolateral paha, 3 kali pemberian.
à Dosis I usia 0-7 hr, dosis berikutnya interval min 4 mgg
Kontra Indikasi
à Hipersensitive thp komponen vaksin, X pd kejang, infeksi berat
Efek samping
à reaksi lokal : rasa sakit, kemerahan, pembengkakan lokasi suntikan,
hilang stlh 2 hr.
VAKSIN DPT
Toxoid dipteri & tetanus yang dimurnikan serta bakteri Pertusis yang
diinaktivasi dan vaksin hepatitis B yg
diinaktivasikan dan non infecsious berasal dr HBsSg yg dihasilkan dlm sel ragi
Indikasi à u/ pemberian kekebalan aktif thp infeksi yd disebabkab HB, difteri,
pertusis, tetanus
Cara
à IM, Dosis 0,5 ml, 3 kali pemberian
à Dosis I usia 2 bln, dosis selanjutnya interval min 4 mgg
Kontra indikasi dan efek samping
à sda DPT, HB
e. PENYIMPANAN VAKSIN
Semua vaksin
disimpan pd suhu + 2oC s/d +8o C
Bagian bawah
lemari diletakkan cool pack sbgi penahan dingin dan kestabilan suhu
Peletakkan dus
vaksin min 1-2 cm atau 1jr tgn
Vaksin HS (BCG,Campak,Polio)
diletakkan dekat dg evaporator
Vaksin FS
(DPT,DT,HB,DPR/HB) diletakkan jauh dg evaporator
Vaksin dalam
lemari es hrs diletakkan dlm kotak vaksin Vaksin HB uniject disimpan pd suhu
ruangan ataupun dibawa saat kunjugn
tanpa rantai vaksin à penilaian
dengan melihat status VVM
Pelarut vaksin BCG dan Campak jgn disimpan dlm
lemari es, simpan ditempt sejuk
atau suhu kamar
Pelarut tdk boleh beku
Lemari es tmpt vaksin tdk blh dicampur dg brg
lain
B. DOKUMENTASI
Teknik dan
Model Pendokumentasian
Data subyektif
: data yang diperoleh dari keterangan keluarga dan pasien
Data obyektif :
data yang diperoleh dari hasil pelaksanaan
TEKNIK
DOKUMENTASI
Narative
A. Pendekatan
tradisional
Cara penulisan
ini mengikuti dengan ketat urutan kejadian/kronologi.Yang perlu diperhatikan
1. Pakai terminologi yang sudah
lazim dipakai
(ex. Pengkajian, perencanaan,
diganosa, evaluasi dll)
2. Dalam pencatatan perhatian langkah-langkah kumpulan
data subjektif –objektif. Kaji kebutuhan pasien dan tentukan diagnosa dan
prognosa kemudian buat rencana asuhan/tindakan dengan memberi batasan waktu
untuk mencapai hasil yang diprediksi.
3. Tulis prediksi/sempurnakan dan rencana asuhan sebagai
bagian dari catatan anda.
4. Buat penilaian anda secara
periodik dan monitor kondisi fisik dan psikologis pasien.
5. Catat semua pernyataan/evaluasi.
Flow sheet
dapat digunakan untuk mendokumentasikan
1. Activity of Daily Living
(ADL) ¦ kebiasaan sehari-hari
2. Vital sign
3. Keseimbangan cairan
4. Observasi
5. Pemberian obat-obatan
Keuntungan :
1. Meningkatkan kualitas yang
2. Mudah dibaca
3. Pendokumentasian kebidanan >
tepat
4. Perbandingan
data dari beberapa kkt dapat ditingkatkan
5. Membatasi
tulisan secara narasi yang lama
Kerugian :
1. Kemungkinan terjadi duplikasi
dari dokumentasi
2. Medical record menjadi lebih luas
3. Design
formal ¦ mungkin ada form yang tidak diinginkan
C. SOAP
Adalah catatan sederhana, jelas,
logis dan tertulis, antepartum, 1 x SOAP dalam 1 kunjungan intra partum 7 SOAP.
Untuk menggambarkan keterkaitan
antar manajemen kebidanan sebagai pola pikir dan pendok sebagai catatan
Alur pikiR bidan Š Pencatatan Askeb
Proses manajemen kebidanan
Pendokumentasian Askeb
7 langkah data SOAP NATES
Subjektif
Objektif
Masalah Dx
Antisipasi masalah pot Assesment
Kebutuhan segera
Implementasi Plan
Evaluasi
Proses
penatalaksanaan kebidanan Varney 7 langkah :
Sebagai
kerangka pikir bidan dalam proses pemecahan masalah berdasarkan teori ilmiah
tahapan yang logis untuk pengambilan keputusan
Sumber: www.bidanku.com
No comments:
Post a Comment